Jumat, 17 Januari 2014
"PERKAWINAN SATU DAN UTUH"
Setiap insan yg menikah tentunya ingin bahagia dan memeroleh cinta serta kasih sayang yang utuh dari kekasih jiwanya.
Saya percaya hampir 100% pasangan yg menikah, tidak berencana untuk berselingkuh, berpoligami dan bercerai.
Namun pada kenyataannya di dalam kehidupan nyata, terlebih dewasa ini banyak perkawinan yang ternyata berjalan tidak sesuai harapan dan mimpi mereka.Perselisihan, "ketidak-cocokan", pertengkaran, perdebatan, "ketidak-sesuaian", "ketidak-akuran" dan segala macam tetek bengek alasan yang dijadikan sebagai dasar untuk membongkar bangunan janji dan komitmen yang ditata sejak awal perjumpaan!Mengapa begitu mudah menyerah?
Apakah perkawinan itu tidak layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan?Kemana pergi menguapnya cinta kasih sayang yang menggebu-gebu di awal perjalanan perkawinan itu?Atau mungkin sudah ada "tujuan" lain, setelah perkawinan yang satu selesai?Perkawinan itu memang layaknya bahtera di tengah samudera, yang selalu bergelora mengikuti irama dan musik yang bersenandung dari ombak dan angin serta cuaca alam.Ombak, angin dan cuaca di samudera luas dapat dihadapi dengan kekuatan cinta, sepanjang pasangan kekasih berkomitmen dan berjuang bersama; dan bukan sebaliknya menjadi "biang kerok" dari semua itu atau lari tunggang langgang seperti penjahat yg bersalah dan tdk bertanggung jawab.
Tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi, sepanjang pokok cinta masih hidup!Perkawinan itu satu dan utuh, karena memanglah demikian kodrat dan sumpah suci manusia.
Oleh sebab itu "perjanjian" nikah yang dituangkan dalam surat nikah hanya ada 2 pihak yg bersumpah dan menanda-tanganinya; tidak ada pihak ke 3, ke 4 atau ke 10 yang ikut ambil bagian dalam "kontrak" nikah tsb. Silahkan dibaca kembali, dan dijiwai "kontrak" nikah yang Anda TTD sebagai sumpah suci dan komitmen seumur hidup, yang selayaknya di-meterai-kan dengan darah dan hidup.
Seperti hal-nya dengan pekerjaan, dan janji temu bisnis, hanya bisa dibuat 1 janji dalam 1 waktu, yang akan berbuah sukses bila dilakukan secara fokus dan konsisten.Seperti hal-nya ber-TUHAN, kita hanya bisa ber-taqwa dan setia kepada 1 TUHAN.Seperti hal-nya mengendarai mobil, kita harus fokus-kan pandangan ke satu arah utama yaitu ke depan; sambil melihat dan memperhatikan sekilas sewaktu-waktu ke kanan ke kiri dan ke sekeliling hanya demi keamanan dan pencapaian tujuan utama ke depan.Hidup dan perkawinan itu sesungguhnya indah, bila memang pasangan kekasih berupaya mewujudkan, memertahankan, mengisi, menghiasi, mewarnai dan mewangikan apa yang mereka janji dan komitmenkan di awal!
Sungguh upaya dan perjuangan itu dibutuhkan, demi suka cita dan keluhuran cinta!
Selamat mencintai secara utuh kepada satu, karena mencintai adalah sebuah keputusan mulia, tanpa pamrih dan tanpa syarat!
Langganan:
Komentar (Atom)
.jpg)